Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?
Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu:
Identifikasi medis
Manfaat lainnya adalah membantu dokter untuk mengidentifikasi penyakit. Dalam keadaan darurat atau saat tidak mampu berkomunikasi secara verbal, informasi mengenai tipe darah bisa menjadi petunjuk dokter dalam memberikan perawatan yang tepat
Karakteristik golongan darah B
Seperti halnya golongan darah yang lain, golongan darah B juga memiliki ciri khas yang unik. Berikut penjelasannya:
Seberapa Penting Mengetahui Golongan Darah?
Penting untuk mengetahui tipe darah sebagai upaya persiapan apabila kamu atau keluargamu membutuhkannya dalam situasi darurat. Ini alasan pentingnya mengetahui golongan darah:
Salah satu tujuan utama mengetahui tipe darah adalah untuk keperluan transfusi darah. Golongan darah yang tidak cocok antara penerima dan donor dapat menyebabkan reaksi imunologis yang serius dan bahkan mengancam nyawa.
Dalam situasi darurat atau perawatan medis, mengetahui tipe darah memungkinkan petugas medis untuk memberikan darah yang sesuai dan kompatibel secara tepat waktu. Nah, Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman.
Lebih berisiko terkena beberapa penyakit lainnya
Selain yang telah disebutkan di atas, golongan darah B juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi dibandingkan dengan tipe darah A dan AB. Tipe darah B juga memiliki risiko terkena diabetes tipe 2, meski tidak lebih tinggi daripada mereka yang bergolongan darah AB.
Selain itu, tipe darah B juga disebut punya risiko tinggi terkena penyakit-penyakit berikut ini:
Pengertian Golongan Darah dan Karakteristiknya
Golongan darah adalah sebuah sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi tertentu pada permukaan sel darah merah.
Ada beberapa sistem golongan darah yang paling umum dikenal, yaitu sistem golongan darah ABO dan sistem golongan darah Rh. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai karakteristik golongan darah dalam kedua sistem tersebut:
Pada golongan darah A, antigen A hadir pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen B ada dalam plasma darah. Seseorang dengan golongan darah ini bisa menerima donor dari tipe darah A atau O saja.
Pada golongan darah B, antigen B ada pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen A terdapat dalam plasma darah. Pemilik golongan darah B bisa menerima donor dari golongan darah B atau O, namun tidak cocok dengan darah golongan A atau AB.
Pada golongan darah AB, antigen A dan B hadir pada permukaan sel darah merah, sementara tidak ada antibodi terhadap antigen A atau B dalam plasma darah. Seseorang yang memiliki tipe ini bisa menerima donor dari golongan darah A, B, AB, atau O.
Pada golongan darah O, tidak ada antigen A atau B pada permukaan sel darah merah, namun terdapat antibodi terhadap antigen A dan B dalam plasma darah. Pemilik tipe darah ini bisa menerima donor dari golongan darah O saja.
Jika seseorang memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh positif. Pemilik Rh positif dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh positif atau Rh negatif.
Jika seseorang tidak memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh negatif. Seseorang dengan Rh negatif hanya dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh negatif.
Selain sistem ABO dan Rh, ada pula sistem lainnya yang lebih jarang orang kenal, seperti sistem Kell, Duffy, dan Kidd. Setiap sistem ini memiliki jenis antigen dan antibodi yang berbeda pada permukaan sel darah merah, sehingga memengaruhi kesesuaian dalam transfusi darah dan transplantasi organ.
Transplantasi organ
Mengetahui tipe darah juga penting dalam proses transplantasi organ. Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil. Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.
Reaksi obat dan keamanan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.
Identifikasi medis
Manfaat lainnya adalah membantu dokter untuk mengidentifikasi penyakit. Dalam keadaan darurat atau saat tidak mampu berkomunikasi secara verbal, informasi mengenai tipe darah bisa menjadi petunjuk dokter dalam memberikan perawatan yang tepat
Aturan Transfusi Darah
Setelah mengetahui golongan darah, Anda bisa melakukan atau menerima transfusi darah dengan aman. Transfusi darah tidak bisa dilakukan sembarangan. Menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah dapat memicu reaksi imunitas tubuh yang berbahaya.
Dahulu, golongan darah O dianggap sebagai donor universal sehingga dapat didonorkan ke golongan darah apa pun. Namun hal ini sudah tidak berlaku sepenuhnya karena lebih disarankan untuk mendapatkan transfusi darah dengan golongan maupun rhesus yang sama persis.
Jadi, golongan darah O, khususnya O+ hanya boleh diberikan dalam situasi darurat, yakni jika pasien sedang terancam jiwanya atau persediaan tipe darah yang sesuai tidak mencukupi.
Lazimnya sebelum transfusi dilakukan, sampel darah penerima dan pendonor akan dites untuk memeriksa kecocokan dalam suatu proses yang dikenal sebagai crossmatching guna mencegah risiko serius pada penerima donor.
Jika terdapat reaksi setelah mendapat transfusi darah, seperti gatal-gatal, muncul ruam, demam, nyeri di anggota tubuh tertentu, misalnya perut dan punggung, atau terdapat darah pada urine, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Senin, 13 Maret 2023 11:26 WIB
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Secara umum, golongan darah terbagi menjadi empat jenis, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O. Penentuan golongan darah tersebut didasarkan atas keberadaan protein atau antigen yang terdapat di sel darah merah, yaitu antigen A dan antigen B.
Golongan darah AB termasuk golongan darah yang langka. Golongan darah ini dapat menerima transfusi darah dari semua golongan darah lainnya. Selain itu, masih ada sejumlah fakta golongan darah AB lainnya yang menarik untuk diketahui.
Tipe golongan darah juga diketahui dapat memengaruhi karakteristik dan risiko seseorang untuk terkena penyakit atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, ada pula diet khusus golongan darah yang disarankan untuk mengatasinya.
Beragam Fakta Menarik Golongan Darah AB
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang pemilik golongan darah AB:
1. Golongan darah langka
Seperti yang telah disebutkan, golongan darah AB termasuk dalam golongan darah langka. Di Indonesia sendiri, dari total 274 juta penduduk, hanya ada sekitar 3 juta orang dengan golongan darah AB.
Selain langka, golongan darah AB juga merupakan penerima darah universal. Hal ini membuat pemilik golongan darah AB bisa menerima donor darah dari orang dengan golongan darah apa pun.
Menurut konsep kepribadian Ketsuekigata asal Jepang, pemilik golongan darah AB kemungkinan memiliki karakteristik gabungan dari orang yang bergolongan darah A dan B. Karakter kuat dari golongan darah AB meliputi berpikir rasional, dapat diandalkan, dan mudah bergaul. Kekurangannya adalah cenderung pelupa, terlalu kritis, dan lama mempertimbangkan pilihan.
Namun, kaitan golongan darah dan sifat orang sebenarnya belum memiliki bukti ilmiah yang sangat kuat. Selain adanya faktor biologis, karakter orang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti pola asuh dan pergaulan.
3. Risiko terkena penyakit jantung
Sebuah studi mengungkapkan pemilik golongan darah AB berisiko 23% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan golongan darah B dan golongan darah O.
Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, tetapi diduga karena tingkat peradangan di pembuluh darah yang lebih tinggi pada golongan darah AB. Meski demikian, penyakit jantung tetap bisa dialami siapa saja seiring bertambahnya usia, terlebih bila diiringi pola hidup yang tidak sehat.
4. Rentan mengalami preeklamsia
Wanita bergolongan darah AB diketahui berisiko mengalami preeklamsia ketika hamil, terutama pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini cukup berbeda pada wanita dengan golongan darah O yang memiliki risiko lebih rendah mengalami preeklamsia.
Meski studi menyatakan demikian, preeklamsia tetap bisa dipicu oleh faktor risiko lainnya, seperti hamil di atas usia 35 tahun, menjalani hamil kembar, atau menderita penyakit diabetes atau penyakit ginjal.
5. Perlu membatasi daging merah
Pemilik golongan darah AB tidak memiliki batasan khusus dalam pola makan, karena dapat menjalani pola makan atau diet golongan darah A dan golongan darah B.
Namun, orang dengan golongan darah ini tetap harus mengonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang serta mengurangi asupan daging merah karena dinilai berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan penyakit jantung.
Golongan darah AB memiliki karakterisik dan fakta menarik yang cukup berbeda dengan golongan darah lainnya. Golongan darah ini termasuk yang jarang dimiliki, tetapi bisa menerima transfusi darah dari golongan darah apa pun.
Karena memiliki antigen A dan antigen B, pemilik golongan darah AB kemungkinan memilki karakteristik yang sama dengan golongan darah A dan golongan darah B. Seseorang yang bergolongan darah AB juga dapat menjalani pola makan atau diet golongan darah A dan golongan darah B.
Sifat Golongan Darah AB dan Karakter Umumnya
Berbeda dengan golongan darah B yang ceplas – ceplos, golongan darah AB ini termasuk sosok yang pendiam. Golongan darah AB jarang berbicara, namun sekalinya bicara ia lebih suka berbicara singkat, jelas, dan langsung to the point.
2. Tenang dan Dewasa
Pembawaannya yang pendiam ini membuat terkesan lebih dewasa dari pada teman – teman lainnya. Ida juga selalu menyikapi permasalahan dengan tenang. Golongan darah AB ini sangat pintar menyembunyikan perasaan. Apabila ia terlihat selalu senyum di depan orang, belum tentu dalam hatinya ia sedang happy. Bisa jadi ia sedang bersedih namun Ia menutupinya.
3. Mempunyai Perasaan yang Sangat Lembut
Pemilik golongan darah AB merupakan sosok yang sensitif dan sangat lembut. Ia mudah berempati kepada orang lain. Golongan darah ini juga selalu berhati – hati jika berbicara karena Ia tidak mau orang lain salah sangka kepadanya.
4. Mengutamakan Logika
Selain itu, karakter dan sifat golongan darah AB selanjutnya yaitu mengutamakan logika. Apabila kebanyakan orang lebih mengutamakan perasaan, berbeda dengan golongan darah AB yang selalu berpikir dengan logika. Pemikirannya yang rasional pun membuat teman–temannya terbantu.
Apabila temannya sedang dalam masalah, maka si golongan darah AB ini akan membantu menyelesaikan masalahnya dengan pemikirannya yang rasional.
5. Suka Menolong Orang Lain
Orang dengan golongan darah AB terkenal sebagai sosok yang gemar menolong orang lain. Golongan darah ini cinta dama dan tidak bisa melihat orang di sekitarnya kesusahan. Selain itu, golongan darah AB ini tidak suka berkompetisi dan mengejar kemenangan. Dari pada saling berkompetisi, Ia lebih memilih ketenangan jiwa. Maka tidak salah jika ia menjadi mediator terbaik.
Selain karakter yang baik pada golongan darah AB, mereka juga mempunyai kekurangan yaitu gampang lupa. Menjadi pelupa membuat golongan darah AB terkadang menjadi orang yang linglung. Terkadang mereka benar – benar tidak mengingat sesuatu karena mereka tidak memperhatikan dan gampang stres.
Karena golongan darah tipe AB mereka berpikir rasional, mereka sering menanyakan alasan di balik semua tindakan yang terjadi. Mereka menjadi kritis dan selalu mendukung argumennya dengan bukti yang faktual yang jelas.
Elfa Nur Hikmah,dkk, 2021, Gambaran golongan darah system ABO dan resus suku asli Sumatra selatan jurnal laboratorium kesehatan Poltekes Kemenkes Palembang
Li, T., et al. (2021). The Association Between ABO Blood Group and Preeclampsia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 8, Artikel 665069.
Graff, S. Penn Medicine (2018). The Connection Between Blood Type and Heart Health.
Watson, K. Healthline (2022). Does Your Blood Type Determine Your Personality?
Gillette, H. PsychCentral (2021). Can Your Blood Type Influence Your Personality?
Watson, S. Nourish by WebMD (2022). The Blood Type Diet.
MacPherson, R. Verywell Fit (2022). What Is the Blood Type Diet?
Berkley, C. Verywell Health (2022). Universal Blood Type Donors and Recipients.
Nittle, N. Verywell Mind (2022). What Is Blood Type Personality?
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada tahun 1907 mengklasifikasikan darah manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.
Golongan darah ABO terbagi menjadi empat jenis yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasarkan pada sel darah yang memiliki jenis antigen tertentu yang disebut isoaglutinogen. Alela ganda IA dan IB mengendalikan jenis golongan darah ABO. Sedangakan alela IO.IA dan I.B menjadi kodominan. IO.IA dan I.B juga dominan terhadap IO. Penggolongan darah ABO menghasilkan 6 kemungkina susunan genotif dan 7 kemungkinan susunan gamet.[1]
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Kecocokan plasma darah terbalik dengan kecocokan sel darah merah. Hal ini disebabkan karena antibodi yang mampu untuk bereaksi dibawa di dalam plasma: plasma tipe AB membawa antibodi anti-A maupun anti-B dan bisa ditranfusikan pada individu dari grup mana pun; tetapi pasien tipe AB hanya bisa menerima plasma tipe AB. Sebaliknya, plasma tipe O membawa antibodi keduanya, sehingga individu dengan golongan darah O bisa menerima plasma darah dari grup mana pun, tetapi plasma tipe O hanya bisa digunakan untuk pasien dengan golongan darah O.